Selasa, 13 April 2010

Aplikasi TI dalam KBO

Aplikasi TI dalam KBO, Organizational Values dalam KBODeskripsi Model KBO

Model Knowledge-Based Organization

I.Blok. Strategi Knowledge Management dan Implementasinya

Jadi tujuan strategi knowledge management adalah meningkatkan efesiensi disegala lini operasional, serta kemudahan utnuk menjadi organisasi pembelajar, dengan intensitas inovasi yang tinggi serta kecepatan respon terhadap pasar. Perlu perubahan budaya organisasi yang didesain dalam suatu strategi yang sesuai dengan adanya perubahan perilaku dan praktek kerja pada bagian yang sangat strategis untuk mengambil peran insiatif pengetahuan di organisasi dengan melakukan beberapa tahapan yaitu:

(1) Vision. Mengembangkan dan menyebarkan visi dan strategi perusahaan/organisasi yang berbasis pengetahuan. Pengetahuan yang akan diungkit sebagai penggerak perusahaan/organisasi yang berbasis pengetahuan harus dinyatakan secara jelas dalam VISI ORGANISASI nya dan diketahui oleh semua jajaran di perusahaan/organisasinya, serta diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi berdasarkan bidang/bagiannya masing-masing.

(2). Strategi Knowledge untuk mendorong dan mengungkit pengetahuan di organisasi dengan berbagai cara yaitu: adanya jaringan pengetahuan untuk mendukung organisasi, pengembangan modal intelektual, Sumber Daya Manusia berkualitas sebagai asset intangible di organisasi, pengorganisasian pengetahuan secara individu, kelompok dan tingkat organisasi, dsb. Dimana inti dari strategi knowledge adalah untuk meningkatkan performa bisnis.

(3). Knowledge acquisition. Menentukan kompetensi inti perusahaan sebagai aset pengetahuan di organisasi, kemudian pengadaan pengetahuan dari dalam dan luar organisasi.

(4). Knowledge creation. Desain, struktur dan hubungan antar unit di organisasi yang didorong oleh pengetahuan agar terjadi proses kreasi secaraindividu atau kolektif. Proses penciptaan dan mengelola strategi sumber daya manusia berbasiskan pengetahuan.

(5). Knowledge development. Mengembangkan dan memperkuat manajemen organisasi yang dapat meningkatkan pengadaan, berbagi dan aplikasi pengetahuan untuk nilai kreasi di organisasi. Memberikan bantuan dana atau non-dana dari organisasi untuk mengelola pengembangan pengetahuan. Mengembangkan dan memberikan bantuan dari organisasi untuk strategi dan pendekatan pengetahuan.

(6). Knowledge sharing. Mengubah tacit individuke pengetahuan explicit untuk organisasi. Mekanisme penciptaan pengetahuan secara sistematis untuk pertukaran pengetahuan secara internal dan eksternal yang ada serta pengalaman yang menonjol. Memberikan kemudahan suatu platform/landasan teknologi informasi untuk berbagi pengetahuan. Kejelian dalam mengidentifikasi dan akses pada tenaga ahli di dalam atau luar organisasi.

(7). Knowledge Measurement. Mengukur nilai penciptaan dari kreasi pengetahuan dan inovasi di suatu organisasi.

(8). Knowledge representation. Meningkatkan dan memperluas keterwakilannya organisasi yang berwawasan dan berbasiskan pengetahuan.

II. Blok . Knowledge Management Activities

(1). Chief Knowledge Officer (CKO) adalah jabatan senior knowledge executive di beberapa perusahaan di Eropa dan Amerika yang telah menerapkan knowledge management. Biasanya memiliki pengalaman yang mendalam mengenai berbagai aspek knowledge management dan teknologi informasi.

(2). Kluster knowledge asset (core competency) dengan simbol kotak, dipengaruhi oleh beberapa hal seperti:

- Budaya

Terminologi “budaya” juga perlu didefinisikan agar lebih kena. Seperti konsep pengetahuan, peneliti2 telah menetapkan “budaya organisasi” dalam berbagai cara. Meskipun tidak ada suatu ketetapan yang pasti tentang apa itu budaya ? hanya beberapa konsensus untuk menjelaskan budaya organisasi adalah nilai2, norma2 dan prakteknya.

- Nilai-nilai mengindikasikan sebagian anggota organisasi percaya bahwa ada nilai2 di suatu organisasi. Mereka menunjukkan acuan untuk sesuatu yang lebih spesifik pada outcome atau tingkah lakunya, atau keinginan organisasi yang ingin dicapai. Penting untuk dibedakan nilai2 yang luar biasa, yang mana dibicarakan tetapi jangan mempengaruhi perilakunya dari nilai-nilai tertentu yang ada adalah memotivasi perilaku di suatu organisasi.

- Norma-norma adalah suatu upaya untuk membagi kepercayaan mengenai bagaimana orang di suatu organisasi harus berperilaku atau apa yang harus diperbuat untuk memenuhi kepuasan kerjanya. Norma mewakili pola harapan dari suatu perilaku. Sebagai contoh: mereka menguraikan bagaimana pekerja-pekerja menunjukkan cara untuk penciptaaan, membagi dan penggunaan pengetahuan pada bidang pekerjaannya.

- Praktek adalah suatu pekerjaan yang secara rutin baik secara formal dan informal pada suatu organisasi untuk memenuhi pekerjaannya. Praktek tersebut juga termasuk proses implementasi proyek2 tertentu, pertemuan tim, lembar waktu, bagan karir, rencana kompensasi yang selalu dibicarakan pada setiap hari Jumat sore. Setiap kerjaan rutin baik yang formal dan informal masing2 mempunyai aturan2 yang spesifik dalam menjalankan kegiatan rutin tersebut.

Budaya yang ada juga berbeda tingkatannya dalam suatu organisasi. Nilai2 budaya yang sudah tertanam secara mendalam, asumsi tacit adalah sesuatu yang sulit dibicarakan dan juga lebih sulit untuk diubah. Norma dan praktek dilain pihak, sangat mudah diamati dan juga mudah untuk identifikasi dari karyawan. Jadi norma dan praktekldiseputar penggunaan pengetahuan adalah agak lebih mudah untuk diubah. Pada kenyataannya praktek kerja lebih mudah dikenali sebagai simbol dari suatu budaya dan mereka memberikan lebih langsung ke tingkat perubahan perilaku yang butuh didukung oleh tujuan KM. Perubahan perilaku disekitar penggunaan pengetahuan adalah suatu cara langsung untuk masuk ke-norma2 organisasi, yang mana akan diperkuat lagi dengan kebutuhan perilaku setiap waktu.

Dilain pihak, nilai2 seyogyanya tidak difokuskan untuk upaya perubahan, sejak mereka sudah terlalu dalam kedudukannya, misalnya tacit adalah sangat sulit untuk di transfer, kecuali jika CEO (pimpinan puncak) dan senior2 manajer lain di organisasi secara perorangan mendorong implementasi strategi KM, percaya secara kuat butuh perubahan yang sangat mendasar pengetahuan yang berkaitan dengan nilai2 dari suatu perusahaan dan juga dikehendaki butuh keteladanan dalam jangka waktu panjang untuk merubah budaya proyek (butuh waktu antar 3 sampai 10 tahun an).

Perilaku yang baru mengakibatkan adanya bentuk baru dalam praktek kerja yang akan merubah norma2 setiap waktu, dan juga akan memberikan dukungan secara jangka panjang untuk lebih mengefektifkan penggunaan pengetahaun. Nilai yang pernah ada pada saat ini dan dengan suatu kekuatan untuk membentuk perilaku, tetapi mereka selalu terlalu kompleks untuk diubah secara langsung. Sering gejala kedepan dalam suatu peranan budaya bagian2 dari budaya dapat dimainkan untuk menjadi perilaku organisasi. Bagian budaya yang berisi perbedaan kepercayaan, norma2 dan praktek kerja yang diperlihatkan oleh sekelompok yang lebih spesifik dalam suatu organisasi contohnya litbang, penjualan, engenering, MIS. Bagian budaya mempunyai karakteristik yang dapat membedakan mereka dari budaya secara menyeluruh dari suatu perusahaan sama halnya denagn bagian budaya yang lain.

- nilai2/norma2: mengembangkan dan mengelola organisasi berdasarkan nilai-nilai pengetahuan.

- perilaku: mengembangkan dan mengelola organisasi berdasarkan perilaku pengetahuan.

Pengetahuan yang berorientasi pada perilaku

Pembagian dan pembelajaran. Norma2 dan praktek kerja juga mendukung berbagai perilaku yang akan mempengaruhi kualitas interaksi dan proses penciptaan, pembagian pengetahuan dan penggunaan pengetahuan. Budaya secara eksplisit sangat mempengaruhi dalam berbagi pengetahuan akan melebihi pengadaan pengetahuan, karena berbagi pengetahuan akan menciptakan kontek interaksi yang lebih menguntungkan adalah mengungkit pengetahuan. Pembelajaran adalah perilaku lain yang sangat mempengaruhi dalam kontak sosial, jika sebagai perusahaan yang berbasis pengetahuan.

- system mengembangkan dan mengelola sistem pengetahuan dan prosesnya di organisasi.

- proses mengembangkan dan mengelola sistem pengetahuan dan prosesnya diorganisasi.

KM activities:

1. transfer/sharing

- collaboration
- learning by doing
- coaching
- mentoring
memindahkan pengetahuan tacit dari individu ke pengetahuan eksplisit bagi organisasi.
mengembangkan komunitas praktis.
belajar sambil bekerja, pelatihan dan penyuluhan.

- learning organization
mengembangkan organisasi yang berbasis pengetahuan dengan strategi pembelajaran.
mengembangkan kolaborasi atau kemitraan untuk mempercepat proses pembelajaran.
mengembangkan dan/atau mendapatkan suatu metodologi pembelajaran, peralatannya dan teknik-tekniknya.

2. capturing
mengembangkan dan mengelola menangkap pengetahuan.

3.katagorisasi mengembangkan dan mengkatagorisasikan pengetahuan.

4.use mengembangkan dan menangkap, menggunakan pengetahuan.

5. mapping
pemetaan sumber-sumber pengetahuan di seluruh jajaran organisasi.

Kegiatan pendukung lain adalah

- development
mengembangkan dan menyebarkan suatu perusahaan yang berdasarkan kreasi pengetahuan dan strategi inovasi.
mengembangkan dan menyebarkan gaya manajemen organisasi yang dapat mendorong pengadaan, berbagi dan aplikasi pengetahuan untuk nilai kreasi di organisasi.

- training
mengembangkan dan melatih pimpinan yang berwawasan dan berpengetahuan luas.

- recognition
menghargai dan memberikan hadiah bagi pimpinan knowledge/pengetahuan.

- reward
menghargai dan memberikan hadiah bagi pimpinan knowledge/pengetahuan.

- review and refinements ?
memberikan pandangan dan menghargai pengetahuan sebagai basisnya.

Kegiatan Jaringan

- knowledge worker pekerja yang berbasiskan pengetahuan

- COPs
mengembangkan komunitas praktis di organisasi.

- Networks
jejaring dan komunitas praktis perlu didorong di organisasi.

Supporting System (ICT infrastructure)

III. Blok Knowledge Management Outputs

(1). Product
Mengelola produksi barang atau pelayanan yang berdasarkan pengetahuan.

(2). Services
Mengelola produksi barang atau pelayanan yang berdasarkan pengetahuan.

(3). Customer feed back
Melibatkan pemakai dan penyuplai dalam pengembangan barang-barang dan pelayanan berdasarkan pengetahuan.

- value chains mengukur perubahan-perubahan mata rantai nilai pelanggan.
- memetakan dan mengembangkan rantai nilai.
- profiles and maaps menciptakan dan mengelola nilai profil pelanggan dan maaps ???)

(4). General feed back for improvement on KM strategy and implementation.

dikutip dari:http://www.penuliskomputer.com/aplikasi-ti-dalam-kbo/



Menuju Internet ‘Sehat’ a la Indonesia

Jakarta – Pemerintah tengah menyiapkan roadmap yang meliputi strategi dan kebijakan utama tentang akses broadband di Indonesia. Kebijakan tersebut diyakini bakal membuat iklim internet kembali sehat.

Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh menjelaskan, inisiatif kebijakan ini terbentuk demi menindaklanjuti pertemuan para menteri komunikasi dan informasi yang tergabung dalam APEC, di Bangkok, Thailand, akhir April 2008 lalu.

“Dalam pertemuan di Bangkok, isu akses broadband yang sehat dan aman mengemuka. Ini didorong oleh kenyataan terhadap ambisi untuk meningkatkan tiga kali lipat akses internet yang ditetapkan dalam pertemuan serupa di Brunei tahun 2000 telah berhasil dicapai,” ujarnya dalam pernyataan tertulis Depkominfo yang dikutip detikINET, Jumat (2/5/2008).

Karena itu, ia menambahkan, target untuk akses internet universal yang ditetapkan di Brunei–yang mestinya harus dicapai pada 2010– ditingkatkan menjadi akses broadband universal yang harus dicapai pada 2015.

Nuh yang hadir dalam pertemuan itu sebagai Ketua Delegasi Indonesia mengatakan, untuk itu pemerintah akan membuat roadmap (peta jalan) untuk mencapai target tersebut, meliputi strategi dan kebijakan utamanya. Diungkapkannya, dalam pertemuan itu, penggunaan internet yang sehat dan aman juga menjadi isu hangat.

“Lingkungan yang dapat memproteksi pengguna, terutama anak-anak, sekaligus aman bagi pengguna pribadi dan bisnis, menjadi salah satu kesimpulan utama dari deklarasi Bangkok yang dibacakan dalam penutupan acara itu,” katanya.

Multilateral

Berbagi pengalaman para anggota, Menkominfo menambahkan, disampaikan bergantian dalam acara tersebut. Deklarasi itu juga menyepakati kerjasama global, sehingga pemerintah, industri, kalangan bisnis dan konsumen harus melakukan upaya bersama yang bersifat multilateral.

“Indonesia, dalam kesempatan itu telah memaparkan upaya yang telah dilakukan, diantaranya pembentukan ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure), dan UU ITE yang baru disahkan menjadi UU No.11/2008,” katanya.

Nuh dalam pertemuan juga menjelaskan tentang UU ITE yang merupakan komitmen terhadap pelaku usaha dan pengguna internet secara keseluruhan.

“Indonesia mendukung penuh upaya-upaya multilateral dalam menanggulangi cybercrime. Dalam bidang pengembangan kapasitas ICT yang juga menjadi topik kesimpulan dari deklarasi Bangkok itu, usaha seperti penyediaan telepon dan akses internet ke desa-desa yang telah kita lakukan sejalan dengan isu tersebut,” katanya.

Dijelaskan, dalam pertemuan bertajuk “Digital Prosperity: Turning Challenges Into Achievement”, upaya bersama antara pemerintah dan swasta sangat dianjurkan untuk mempercepat upaya tersebut.

“Deklarasi itu juga mendorong tukar menukar informasi teknologi dan pelayanan inovatif serta kerja sama teknis. AS secara khusus menawarkan kerja sama teknis untuk meningkatkan kemampuan kita di bidang ICT,” katanya setelah dilakukan pertemuan bilateral dengan David Gross, US Coordinator for International Telecommunication and Information Policy, di sela-sela acara tersebut.

dikutip dari : http://cyberlaw.wordpress.com/